Studi Sudut Pandang Ketidakberuntungan

Cara Pandang tentang Ketidakberuntungan

Tabel 1.1
PerspektifPersepsi MasalahSifat PandanganSolusi
IndividualPatologi Individu: fisik, psikologis, moral atau karakterMenyalahkan KorbanTerapi, perlakuan medis, perubahan perilaku, kontrol.
InstitusionalPatologi LembagaMenyalahkan PenyelamatReorganisasi, upgrade SDM, diklat, dsb
StrukturalDeprivasi atau deskriminasiMenyalahkan SistemPerubahan sistem (nilai, aturan main, mind-set kolektif,


Dari tabel diatas dapat dijabarkan lebih lanjut sebagaimana berikut;

Pandangan pertama memahami ketidakberuntungan sebagai akibat patologi personal atau individu. Sifat-sifat atau kondisi obyektif setiap individu seperti malas, tidak terampil, tidak kreatif, kurang pengetahuan dan sumberdaya dianggap sebagai determinan ketidakberuntungan. 
Pandangan ini bersifat menyalahkan korban, dan karena itu solusi yang ditawarkan difokuskan pada pembenahan patologi atau kekurangan individu, meskipun dalam pelaksanaanya didekati secara kolektif. Banyak program sosial dirancang dengan basis teoritik menyalahkan korban, seperti kompensasi kenaikan BBM melalui BLT, bantuan modal, dan pelatihan.

Pandangan kedua memfokuskan telesikannya pada kinerja lembaga penanggungjawab masalah sosial. Ketidakberuntungan yang dialami penduduk dalam pandangan ini dipahami sebagai akibat sampingan ketidakmampuan lembaga tersebut melaksanakan tanggungjawabnya. Pandangan ini bersifat menyalahkan penyelamat/penanggungjawab, dan karena itu solusi yang ditawarkan bersifat kelembagaan, seperti pengembangan kapasitas, pengembangan organisasi, penambahan sumber daya, pendidikan, dan pelatihan manajemen pembangunan sosial.

Pandangan ketiga menganggap ketidakberuntungan disebabkan oleh sistem dan norma sosial yang berlaku, yang dinilai diskriminatif. Munculnya konsep kemiskinan struktural dapat dipahami dari konteks pandangan ini.

0 komentar:

Posting Komentar