Menciptakan Citra dalam Kampanye

iklan-politikPembentukan citra merupakan satu bagian integral dari strategi kampanye politik.
Citra adalah salah satu hal penting yang harus dibangun dalam berkampanye. Pentingnya arti citra sudah tidak diragukan lagi. Kita mengenal orang lain lewat bentukan citra yang dibangun oleh orang tersebut. Demikian juga konstituen mengenal kandidat melalui citra yang dibangun kandidat selama masa kampanye.
Hal yang paling penting dalam menciptakan image adalah media. Penguasaan media merupakan kunci dari pembentukan citra seseorang. Sudah tak terhitung jumlahnya orang-orang yang dibesarkan oleh media lewat politik pencitraan.
Disisi lain, “menguasai” media membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Satu space iklan saja bisa berharga ratusan juta. Belum lagi resiko pemilihan media yang salah. Sehingga kandidat dengan anggaran yang “pas-pasan” tidak fokus pada penciptaan image. Mereka lebih memilih kampanye langsung dengan mengadakan kegiatan kampanye yang mendatangkan sebanyak mungkin pengunjung.
Namun demikian sebenarnya masih ada cara “hemat” kampanye pencitraan. Berikut 3 cara “hemat” kampanye citra:
  1. Pilih Skema. Pertama dan terutama, kampanye harus konsisten dalam skema warna dan logo di semua media. Selama kampanye awal, para staf harus memutuskan logo untuk kampanye.
  2. Dukung dengan Frasa. Seperti halnya warna dan gambar menciptakan image tertentu di benak konsituen. Kata-kata memainkan peran yang tak kalah penting dalam menentukan promosi. Kata kata akan tersimpan rapi dalam pikiran pemilih. Sebelum kampanye dimulai, kandidat akan memetakan strategi yang didasarkan pada isu-isu dan masalah lokal. Sastra kampanye adalah menciptakan frase dari berbagai isu. Sehingga frasa tersebut benar-benar melekat identik dengan kandidat.
  3. Konsisten, Konsisten, Konsisten… Kunci untuk menciptakan kampanye citra yang profesional (bahkan untuk kampanye paling lokal) adalah konsistensi. Tujuan dari kampanye citra adalah agar pemilih dapat menghubungkan kaitan antara tampilan tertentu, frase tertentu, dengan kandidat. Dengan secara konsisten mengembangkan citra yang positif melalui pengulangan, dapat dipastikan pemilih mengasosiasikan dengan “pesan yang tepat” yaitu pesan yang ingin disampaikan kandidat.

0 komentar:

Posting Komentar